Alamat Tahfizh
Jorong Bingkudu, Nagari Candang Koto Lawah, Kec. Candung, Kab. Agam.
Alhamdulillah wa barakallah. Itulah ucapan yang disampaikan oleh Dr. Erianto N. SH. MH selaku pendiri Rumah Tahfizh Ibnu Nazar melihat capaian riil hafalan puluhan santri yang telah menjalankan kegiatan tahfizh sejak pertengahan Bulan November Tahun 2020 di Jorong Bingkudu, Canduang sekitar 10 km dari Bukittinggi.
Berdasarkan data perkembangan hafalan santri yang direkap pengurus dari para ustaz-ustazah pendamping sampai akhir maret 2022 tercatat sejak awal berdiri seluruh santriwan-santriwati yang terdaftar dan belajar tahfizh sebanyak 145 orang yang berasal dari Jorong di V Suku Canduang, Jorong Gantiang Koto Tuo, Lubuak Aua, Batu Balantai jorong serta dari beberapa nagari tetangga di kecamatan Baso yang sekarang dibimbing 10 orang ustaz-ustazah. Dari 145 daftar santri yang pernah belajar di Rumah Tahfizh Ibnu Nazar ada beberapa yang tidak melanjutkan tahfizh karena menyambung sekolah ke tingkat SMP/Pesantren serta ada yang berhenti karena tidak mampu mengikuti pembelajaran mengingat untuk kegiatan tahfizh dibutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Demi memancing semangat anak anak untuk ikut kegiatan tahfizh maka semua fasilitas diberikan secara cuma-cuma berupa qur’an, jilbab, baju koko kepada santri dan tidak ada pungutan biaya sekolah atau bangunan kepada orang tua bahkan untuk santri yang menunjukkan prestasi diberi reward sekedar penyemangat sehingga santri dapat belajar menghafal qur’an dengan semangat dengan dana berasal dari keluarga serta donator para hamba allah.
Menurut Yusnida SKM selaku Wakil Ketua Tahfizh Ibnu Nazar yang sehari hari sebagai ASN di Kantor BKKBN Kecamatan Baso, data sampai akhir Maret Tahun 2022 yang diterima dari Ustaz Efrianto A.Md selaku penanggung jawab bagian penghafalan santri tercatat yang aktif sebanyak 92 santri dengan hafalan bervariasi yaitu: sekitar 23 (dua puluh tiga) santri hafalan 1 juz lebih atas nama Afiqa Salma Nazifa, Chika Eldiana, Adilla Putri, Fazila Humaira, Nabila Regina Putri, Asyfa Regina Putri, Dela Safitri, Davin Athalia Agazhio, Fauzhiah Ramadhan, Asyifa Elyahya, Lavina Osvy Olin, Adhia Nahda Fatiha, Defara Anida Rizky, Azzeta Elhakim, Muhammad Hanif Qalik, Tisna Zumarnis, Muhammad Irsyad, Mutia Alodia Aziva, Adia Nahda Fatiha, Najma Azkia Isnaini, Nabila Khairuniisa, Dahlia Nur Chalisa dan Syafana Azka Nadia.
Selanjutnya 9 (sembilan) santri hafalan 1,5 juz atas nama Suci Rahmadani, Raudhatul Khairiyah, Mutia Azzahra, Arrasyid, Arrusydi, Nur Syafa Azzahra, Zalfa Azzaky Gumay, Rafifah Ufairah, Fanny Nurul Zihni. Hafalan 2 jus sebanyak 2 (dua) santri atas nama Zaidan Zikra Pratama dan Ikhsan Putra Maulana. Untuk yang hafalan 2,5 Juz sebanyak 2 (dua) orang atas nama Hafizhatul Husni, Miftahul Husni, serta santri hafalan 3 Juz sebanyak 5 (lima) atas nama Muhammad Bahrul Elhadi, Muhammad Khalil Rahman Isnaini, Muhammad Kenzo Rinaldi, Imam Al Syarif dan Asshadiq Arrasyid. Diantara yang sudah tamat dan melanjutkan sekolah namun masih mengabarkan hafalannya atas nama Rafif Mahda Rifki 11 Juz, muhammad Fahrel Fahlevi 4 juz, serta Fahri Rinaldi 12 Juz. Sementara puluhan lainnya sudah memiliki hafalan 1/5 juz sampai mendekati satu juz.
Menurut Erianto Nazar, Perbedaan tingkat hafalan para santri ini selain faktor daya tangkap santri juga faktor keseriusan dalam menghafal qur’an apalagi didukung penuh oleh kedua orang tua di rumah. Selain itu juga faktor lama mengikuti kegiatan tahfizh mengingat pola rekruitmen yang dilakukan oleh rumah Tahfizh Ibnu Nazar adalah terbuka setiap waktu asal mereka mau menandatangani komitmen serius belajar dan mematuhi tata tertib tahfizh sehingga ada yang baru ada yang lama. Disamping itu pengurus juga tidak melakukan kegiatan seremonial wisuda dan syukuran sejenis seperti dilaksanakan beberapa tahfizh lain untuk anak anak yang sudah hafal 1 juz karena tahfizh itu merupakan kegiatan berlanjut butuh konsistensi dan kenyataannya tidak sedikit yang sudah ikut wisuda tahfizh lalu berhenti mengikuti tahfizh bahkan hafalan mereka menjadi hilang, kita fokus ke substansi kegiatan tahfizh bukan seremonial.
Karena itu setiap ada anak-anak yang datang ingin mengikuti tahfizh kami baru menerima setelah orang tuanya hadir terlebih dahulu dan menandatangani surat pernyataan serius dan patuh terhadap aturan tahfizh termasuk bersedia mensupport anak-anak di rumah menghafal dan menjaga ibadahnya kata Wasliati S.Pd penanggung jawab pendaftaran santri baru yang sehari-hari jadi guru di MTs.N Padang Tarok.
Dengan perkembangan yang sangat luar biasa tersebut Erianto Nazar selaku penggagas kegiatan tahfizh bersama keluarga besar almarhum Nazarlis Malin Gindo dan almarhumah Masdiar serta saudara dan sahabat di kampung halaman menyampaikan terima kasih untuk kerja sama dari ustaz dan ustazah selama ini yang sudah mendidik seluruh santri dengan sabar, ikhlas menghadapi dinamika umur anak anak sedikit susah diatur yang tentu sudah sama sama dimaklumi di dunia pendidikan. “Biarkan saja santri yang susah diatur itu uda eri, siapa tau dari merekalah yang akan menjadi wasilah kita masuk syurganya allah” kata Ustaz Efrianto selaku penanggung jawab bidang pendidikan ketika sela sela diskusi dengan pengurus terkait perkembangan tahfizh.
Begitu juga pengurus menyampaikan ribuan terima kasih kepada para bapak ibuk senior, sahabat, kerabat yang selama ini sudah mendonasikan sebagian riskinya untuk kegiatan tahfizh sebagai sebuah amal jamai yang hanya semata mata mengharap ridho allah termasuk semua pihak yang mensupport dan mendoakan selalu kelancaran kegiatan tahfizh ini. Jazakumullahu Khairal Jazai kata Erianto Nazar yang meskipun bekerja jauh merantau sebagai koordinator pada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah namun selalu meluangkan waktu untuk memperhatikan perkembangan santri-santri tahfizh di kampung halaman.
Mengakhiri pembicaraan Kami dari segenap keluarga besar Rumah Tahfizh Ibnu Nazar menyampaikan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan mohon maaf lahir bathin taqabbalallahu minna wa minkum.amiin
Semoga tetap jaya.. 🤲
Alhamdulillah tabarakallah…semoga rumah tahfizh Ibnu Nazar betkembang terus dan semakin menampak kan kiprah dan prestasinya.